08 February 2012

(Photo: nike.rasyid.net)
Iya. Saya ingin menulis seperti Tere-Liye. Tau Tere-Liye kan?  Yang suka baca novel Indonesia pasti tau siapa itu Tere-Liye. Nama lengkapnya adalah Darwis Tere-Liye. Penulis novel.

Akhir-akhir ini, saya lebih suka membaca buku-buku Tere-Liye. Mencari-cari quote-quote milik Tere-Liye di google, dan masih banyak lagi. Kenapa begitu?

Karena saya selalu mendapatkan sesuatu setelah membaca tulisan-tulisan Tere-Liye. Sesuatu itu bukanlah sesuatu yang negatif, tentu saja sesuatu yang positif. Sesuatu yang membangun, sesuatu yang membuat kita mengerti dan sadar akan sesuatu.

Dan beberapa hari belakangan ini, saya memiliki sebuah keinginan. Iya, keinginan untuk bisa menulis seperti seorang Tere-Liye. Bukan. Bukan saya mau meniru gaya menulisnya, bukan juga mau meniru gaya Tere-Liye bercerita.

Terus apanya?

Saya hanya ingin menulis seperti Tere-Liye. Hanya itu. Menulis cerita yang terdapat makna di dalamnya. Ada banyak pelajaran, pemahaman, atau apalah, yang bisa diambil oleh pembaca. Saya tidak ingin menuliskan sesuatu yang kosong. Bukan sebuah cerita percintaan mlompong tanpa makna, yang hanya ada romantisme perjalanan cinta. Saya tidak hanya ingin menulis sebuah cerita. Tidak. Saya ingin menulis sebuah cerita yang bermanfaat untuk pembacanya. Ada banyak pelajaran dan nilai yang bisa diambil didalamnya. Seperti Tere-Liye.

Bahkan saya bisa menangis tersedu ketika membaca tulisan Tere-Liye. Bukan karena ceritanya sedih. Tapi ketika itu saya membayangkan diri saya seperti itu. Menjadi tokoh dalam novel itu. Seandainya saya seperti itu. Dan setelah itu,saya akan merenung. “Harusnya seperti itu. Aku nggak mau seperti tokoh novel.” Itu yang sering saya katakan dalam hati.

Buku-buku Tere-Liye yang sudah saya baca adalah Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Ayahku (bukan) Pembohong, dan yang sedang saya baca adalah Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Setelah ini menyusul yang lain.

Saya memang baru membaca beberapa novel Tere-Liye, tapi cukup dengan 3 novel, dan saya ingin menulis seperti Tere-Liye. Menulis cerita atau apalah, yang bermanfaat.

Semoga. Ini adalah keinginan saya. Dan saya harus bisa.

Bismillah.. 

Berikut beberapa quote Tere-Liye yang tentunya bermanfaat untuk pembacanya.

"Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu...
Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya.
Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku. " — Tere Liye (Hafalan Shalat Delisa)


"Sepanjang kita yakin telah melakukan sesuatu dengan baik, selalu belajar untuk lebih baik, terbuka dengan masukan, rasa nyaman dan tenteram itu akan datang. Kemuliaan hidup tidak pernah tertukar."  — Tere Liye

"Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta."
— Tere Liye (Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin)


"Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gilau kepala ikan, suka mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita bersarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan makan gulai kepala ikan."
— Tere Liye (Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah)


"Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya."
— Tere Liye (Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin)


"Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya."  — Tere Liye

“Begitulah kehidupan, Ada yang kita tahu, ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri." — Tere Liye (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu)

"Hidup harus terus berlanjut,tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yg menjadi obat"  — Tere Liye (Ayahku (Bukan) Pembohong)

Itu hanya beberapa, masih banyak lagi quote-quote milik Tere-Liye. Kawan-kawan bisa baca di sini. Karena saya juga baca di situ. Selamat menikmati ya, Kawans! ^_^

Tagged: ,

9 comments:

  1. Amin... niat yg baik akan dimudahkan oleh Allah... ayo menulislah dan kamu akan jadi seperti yg kamu inginkan :) :) salam

    ReplyDelete
  2. amin..., mari mulai dari sekarang .....

    ReplyDelete
  3. walau saya tidak sepandai Ratri dalam hal menulis tp keinginan utk menulis ttp ada, sedangkan tujuan saya menulis tertuang dalam postinganku disini http://blogmediarobbani.blogspot.com/2012/01/mengapa-harus-menulis.html

    ReplyDelete
  4. semoga tercapai ya mbak keinginannya

    ReplyDelete
  5. Assalamu 'alaikum...Boleh saya tahu siapa itu tere liye?
    Anyway...Salam kenal... :D

    ReplyDelete
  6. semoga tercapai keinginan nya ..aamiin ya rabb....

    ReplyDelete
  7. allahumma aamiin.. semoga bisa jadi penulis seperti tere liye ya mbak :)

    ReplyDelete
  8. Aaamiiiin... Sukses ya mbaak... Semoga keinginnanya segera tercapai..^_0

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^