Seperti kebanyakan orang, weekend merupakan sebuah kesempatan yang amat sangat menyenangkan, selalu dinantikan, dan pasti setiap orang punya rencana untuk menghabiskannya dengan berbahagia.
Dan saya, setelah enam hari berkutat dengan komputer dan bertumpuk kertas, akhirnya, kemarin ketika hari Minggu tiba, saya menyempatkan diri untuk sedikit mengendorkan otot-otot dan otak yang hampir seminggu dituntut untuk mengerjakan dan berpikir ini itu.
Kemarin, bersama dua orang teman yang saya sayangi. Kami pergi main. Kami pergi bersenang-senang ke sebuah tempat yang (mungkin) menyenangkan untuk beberapa orang. Hmmmm…, kalian tau kemana? Oww, bukan..bukan…. Kami nggak pergi ke mall. Bukann, kami nggak pergi ke pantai. Tapi kami pergi ke tempat yang penuh dengan keheningan, dan sarat dengan akhir kehidupan.
Kami pergi ke MAKAM.
Hening.
Makam? Main-main ke makam? Yang bener? Serius?
Iyesssss, itu benar. Kami memang pergi ke makam. Bersenang-senang di makam, main-main ke makam. Eits, tapi kami bukan mencari wangsit lho. Dan makam yang kami kunjungi kali ini bukan makam biasa. Kemarin, saya dan dua teman saya bersenang-senang di MAKAM BELANDA PENELEH SURABAYA.
Ketika memasuki area makam, memang saya sempat bergidik. Ini makam lho. Yakin? Saya terus celingak-celinguk. Memang rame sih. Di makam ini banyak orang dan anak muda yang juga bersenang-senang. Tapi yang namanya makam, meski ramenya seperti apa juga tetaplah namanya makam.
Tapi sudah sampai sini, masa iya saya mau balik? Sudah kepalangtanggung. Saya lanjut ke dalam. Benar saja, di dalam makam memang sudah banyak anak muda yang sedang bersenang-senang. Hmmm, ngapain mereka bersenang-senang dalam makam Belanda?
Tentu saja menyalurkan ide Photograpy.
Iya, sambil menenteng kamera-kamera canggih lengkan dengan lensa yang panjang. Mereka bersenang-senang. Mengambil gambar pada satu objek yang disebut model. Kemarin, ada mbak-mbak yang dengan sengaja memakai gaun pengantin warna putih, dan ber-pose duduk di salah satu makam.
Suasana makam ini memang serem. Namanya juga makan kuno. Makam Belanda yang khas dengan bangunan-bangunannya yang besar, kuno, dan sedikit kotor, benar-benar mengentalkan suasana seram pekuburan. Ditambah lagi, patung-patung malaikat yang kepalanya sudah terlepas dari badannya. Sumpah, saya berasa ada sedang acting dalam sebuah film hantu.
Tapi meski diliputi suasana seram, saya tetap nggak mau ketinggalan. Saya juga ikut bersenang-senang. Saya memang nggak mahir dan nggak bisa motret. Tapi tenang, saya pergi ke Makam Belanda ini memang tidak berniat untuk jadi photografernya, tapi saya emang sudah sangat berniat menjadi modelnya saja. Karena itu saya membawa teman yang memang ahli dalam photograpy.
Mungkin bagi yang pernah ke Makam Belanda Peneleh pasti biasa aja, tapi karena ini adalah pengalaman pertama saya main-main dan bersenang-senang di Makam Belanda yang tua, serem, besar, dan mistis ini. Jadi nggak salah dong kalo saya berasa excited banget.
Eh iya, kalau ke Makam Peneleh ini, jangan lupa siapkan uang untuk bayar masuknya. Bukan bayar tiket sih, hanya ngasih sejumlah uang untuk penjaga makamnya. Nggak banyak, mungkin hanya Rp 5000,- sampai Rp 10.000,-. Dan uang parkir sepeda motor sekitar Rp 2.000,-.
Dan berikut ini adalah hasil ketika saya bersenang-senang di tengah MAKAM BELANDA kuno nan seram kemarin.
Semua photo hasil Karya Ria Wardhani
Nah, mau tau siapa sih si photografer handal yang udah menjadikan saya model sehari. This is it.
Ria Wardhani. Wanita kelahiran 29 Januari 1984. Seorang penulis di sebuah majalah online di Surabaya. Dan seorang photografer handal. Kenapa saya sebut dia handal? Karena hanya dengan kamera pocket, dia bisa menghasilkan gambar bagus. Berlebihankah saya? Saya rasa tidak. Dia memang berbakat.
Dan saya, setelah enam hari berkutat dengan komputer dan bertumpuk kertas, akhirnya, kemarin ketika hari Minggu tiba, saya menyempatkan diri untuk sedikit mengendorkan otot-otot dan otak yang hampir seminggu dituntut untuk mengerjakan dan berpikir ini itu.
Kemarin, bersama dua orang teman yang saya sayangi. Kami pergi main. Kami pergi bersenang-senang ke sebuah tempat yang (mungkin) menyenangkan untuk beberapa orang. Hmmmm…, kalian tau kemana? Oww, bukan..bukan…. Kami nggak pergi ke mall. Bukann, kami nggak pergi ke pantai. Tapi kami pergi ke tempat yang penuh dengan keheningan, dan sarat dengan akhir kehidupan.
Kami pergi ke MAKAM.
Hening.
Makam? Main-main ke makam? Yang bener? Serius?
Iyesssss, itu benar. Kami memang pergi ke makam. Bersenang-senang di makam, main-main ke makam. Eits, tapi kami bukan mencari wangsit lho. Dan makam yang kami kunjungi kali ini bukan makam biasa. Kemarin, saya dan dua teman saya bersenang-senang di MAKAM BELANDA PENELEH SURABAYA.
Ketika memasuki area makam, memang saya sempat bergidik. Ini makam lho. Yakin? Saya terus celingak-celinguk. Memang rame sih. Di makam ini banyak orang dan anak muda yang juga bersenang-senang. Tapi yang namanya makam, meski ramenya seperti apa juga tetaplah namanya makam.
Tapi sudah sampai sini, masa iya saya mau balik? Sudah kepalangtanggung. Saya lanjut ke dalam. Benar saja, di dalam makam memang sudah banyak anak muda yang sedang bersenang-senang. Hmmm, ngapain mereka bersenang-senang dalam makam Belanda?
Tentu saja menyalurkan ide Photograpy.
Iya, sambil menenteng kamera-kamera canggih lengkan dengan lensa yang panjang. Mereka bersenang-senang. Mengambil gambar pada satu objek yang disebut model. Kemarin, ada mbak-mbak yang dengan sengaja memakai gaun pengantin warna putih, dan ber-pose duduk di salah satu makam.
Suasana makam ini memang serem. Namanya juga makan kuno. Makam Belanda yang khas dengan bangunan-bangunannya yang besar, kuno, dan sedikit kotor, benar-benar mengentalkan suasana seram pekuburan. Ditambah lagi, patung-patung malaikat yang kepalanya sudah terlepas dari badannya. Sumpah, saya berasa ada sedang acting dalam sebuah film hantu.
Tapi meski diliputi suasana seram, saya tetap nggak mau ketinggalan. Saya juga ikut bersenang-senang. Saya memang nggak mahir dan nggak bisa motret. Tapi tenang, saya pergi ke Makam Belanda ini memang tidak berniat untuk jadi photografernya, tapi saya emang sudah sangat berniat menjadi modelnya saja. Karena itu saya membawa teman yang memang ahli dalam photograpy.
Mungkin bagi yang pernah ke Makam Belanda Peneleh pasti biasa aja, tapi karena ini adalah pengalaman pertama saya main-main dan bersenang-senang di Makam Belanda yang tua, serem, besar, dan mistis ini. Jadi nggak salah dong kalo saya berasa excited banget.
Eh iya, kalau ke Makam Peneleh ini, jangan lupa siapkan uang untuk bayar masuknya. Bukan bayar tiket sih, hanya ngasih sejumlah uang untuk penjaga makamnya. Nggak banyak, mungkin hanya Rp 5000,- sampai Rp 10.000,-. Dan uang parkir sepeda motor sekitar Rp 2.000,-.
Dan berikut ini adalah hasil ketika saya bersenang-senang di tengah MAKAM BELANDA kuno nan seram kemarin.
Semua photo hasil Karya Ria Wardhani
Nah, mau tau siapa sih si photografer handal yang udah menjadikan saya model sehari. This is it.
Ria Wardhani. Wanita kelahiran 29 Januari 1984. Seorang penulis di sebuah majalah online di Surabaya. Dan seorang photografer handal. Kenapa saya sebut dia handal? Karena hanya dengan kamera pocket, dia bisa menghasilkan gambar bagus. Berlebihankah saya? Saya rasa tidak. Dia memang berbakat.
Terharu....you're truly full of surprise makasih nduk..next time foto lagi ya
ReplyDeletewahahaha...
ReplyDeletengapain berweekend di makam peneleh..
mana baca-baca2 lagi..., seniman kadang emang suka nyleneh..
tp idenya kereeenn
eh Ratri...itu si Ria Chubbie ya..?
satunya siapa..??
sudah lama pengen k sana, tapi masih belum pernah kesampean.....
ReplyDeleteKEREEEEN qaqa :DD
ReplyDeletepengen kesana dehhh ..
mbak riaaaaaaa, mau lagiiiiiiiiiiii... :*
ReplyDeletehihihihihihihihi....
gend, fotoku koq cuma 1 seh? >.<
Wuuiiihh jadi ngiler pengen ksana.. Hehehe
ReplyDeletelain waktu ajak aku juga yach...:)
ReplyDeletekeren mbak fotonya:)
ReplyDeletelatar makam, dan diberi efek senja...
tapi ntar ada yang ikutan foto kali:)
@Mbak Ria: Hihi, sama sama mbak
ReplyDelete@Mas Insan: Iya mas, itu mbak Ria Chubbie, yang satunya si Nadian Maulana :D
@Mas Ridwan: Ayo mas kapan2 kesana bareng2
@Chenza dan Ranny: iya wajib kesana deh, angker sih tapi seru ^^
@Nadian: sepertinya ada 2 deh mon :P
@Endy: hihihi, hu um jangan jangan ya.. none belande, hihi
@NN: iya kapan kapan ya :)