photo. Media Indonesia |
Hari ini, tanggal 16 Mei 2011 merupakan hari yang paling bersejarah bagi siswa-siswi SMA se-Indonesia. Mengapa? Karena, hari ini adalah pengumuman mereka dinyatakan lulus atau tidak. Dari kemarin (15/5) sudah banyak media yang menghembuskan kabar tentang kenaikan prosentase kelulusan SMA/SMK.
Dan nyatanya, hari ini kabar baik lebih banyak menghiasi pemberitaan di media, terutama media elektornik. Bermacam-macam reaksi ditunjukkan oleh para siswa tersebut. Ada yang pingsan karena terlalu senang, ada yang menangis, ada yang langsung sujud syukur, ada yang mengumpulkan uang untuk disedekahkan sebagai tanda syukur mereka atas kelulusan ini, dan tidak sedikit juga yang melakukan aksi konvoi serta corat-coret baju.
Namun sayang sekali, ditengah sorak-sorai kabar kelulusan SMA/SMK 2011, ada juga siswa-siswi yang tertunduk kecewa, menangis karena sedih, dan pingsan karena tidak sanggup menerima kenyataan bahwa mereka dinyatakan tidak lulus dalam ujian nasional tahun ini. Sungguh kasian. Berdiri diantara teman-temannya yang tertawa karena lulus dan dia harus menangis karena gagal.
Pasti kecewa, saya tau bagaimana rasanya tidak termasuk dalam golongan yang berbahagia karena lolos (tapi saya lulus SMA lho..). Tapi tenang. Itu hanya bagian dari sebuah proses yang dilalui manusia. Bukannya dalam hidup ini cuma ada dua pilihan. Lolos dan Tidak Lolos.
Pesan saya,
Bagi siswa yang tidak lulus dalam UN 2011, tenang saja, bukankah setiap tahunnya ada ujian paket A? (kalo g salah itu namanya). Jadi, setidaknya masih ada kesempatan untuk lulus. Meski tidak bersama-sama dengan teman sebayanya. Terus berdoa dan bersemangat ya. Karena pasti ada sesuatu yang direncanakan sang Pencipta, tak ada yang kebetulan.
Bagi siswa yang lulus, jangan senang dulu. Masih ada SPMB yang menanti di depan mata. Selamat ya atas kelulusannya, dan berbahagialah, tapi jangan berlebihan. Karena perjuangan tidak hanya sampai pada lulus SMA, tapi masih ada ujian-ujian lain yang menanti. Tetap berdoa, berjuang, dan selalu bersyukur.
Kalau boleh berpendapat. Tidak perlu lah berkonvoi ria, atau corat-coret baju seragam. Masih banyak hal positif yang bisa dilakukan dalam merayakan kelulusan. Seperti guru-guru di SMA pada umumnya, selalu menyarankan, lebih baik baju seragam itu disumbangkan pada mereka yang membutuhkan. Dan
hematlah bensin dan jaga polusi. Dari pada konvoi, bikin macet jalan, mengganggu kenyamanan pemakai jalan, dan sampai ditempeleng polisi. Lebih baik segera pulang, say thanks to your parents. Karena doa orangtua pasti selalu mengiringi putra-putrinya.
SELAMAT YA UNTUK YANG LULUS!!!! ^^/
terimakasih...
ReplyDeletesaya lulus... ^^