(Photo By. news.detik.com) |
Tragedi Pesawat Sukhoi Superjet-100 yang hilang saat terbang
demo tanggal 9 Mei lalu, benar-benar menyisakan berliter airmata. Iya,
bayangkan Delapan awak Rusia, tiga puluh tujuh orang Indonesia, dan dua lagi
orang asing. Semua belum diketemukan, masih dalam proses evakuasi. Berapa nyawa
yang sudah melayang bersama pesawat uji coba. Berapa banyak mata yang menangis
karena kehilangan sanak keluarga. Berapa hati yang terluka karena ditinggalkan?
Ahh, sungguh, yang bisa kita ambil dari kejadiaan ini adalah betapa kematian
itu amatlah dekat. Kita tidak tau kapan kematian itu menjemput. Sungguh tidak
ada yang bisa menjamin dalam hidup kita, bahwa kita akan hidup seribu tahun
lagi. Bisa jadi satu menit lagi, ketika Dhuhur nanti, ketika tidur nanti malam,
ketika besok bangun pagi, atau mungkin entahlah. Tidak ada yang tau. Karena Waktu Kita Terbatas.
Karena itu, alangkah lebih baik jika kita bisa memperbaiki dengan semua pemahaman baik dari sekarang. Karena belum tentu kita punya banyak waktu untuk melakukan perbaikan besok atau lusa.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu dilindungi Allah. Amin.
Ajal sudah ditakdirkan dariNya,
ReplyDelete`takkan bisa menghindari
Peterpan - Tak ada yang abadi :)
kalo denger kata sukhoi, jadi serem duluan :(
ReplyDelete