14 May 2012


(Photo By. goodreads.com)
 Moga “Moga Bunda Disayang Allah”. Beberapa minggu lalu saya baru saja menyelesaikan membaca novel ini. Novel siapa? Siapa lagi kalau bukan novel karya penulis favorit saya. Tere-Liye. Lagi-lagi saya ketinggalan membaca novel ini. Tapi apalah arti ketinggalan, bukankah yang penting adalah tetap bisa membaca dan mengerti pemahaman-pemahaman baik di dalamnya.

Seperti biasanya, Tere-Liye selalu membawa pembacanya pada suatu perenungan yang amat dalam. Novel ini bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Melati yang memiliki keterbatasan. Sebenarnya Melati adalah anak yang normal ketika lahir. Dia memiliki wajah cantik, gigi kelinci yang menggemaskan, biji mata buah leci yang bercahaya, ditambah rambut ikalnya yang suka sekali bergoyang-goyang jika dia sedang bertingkah. Lucu sekali. Melati selalu bisa menyedot perhatian setiap orang yang ada disekitarnya. Tapi, takdir berkata lain. Nasib baik enggan lagi datang padanya.

Sebuah kecelakaan kecil terjadi. Iya, hanya kecelakaan kecil, tapi taukah kalian? Efeknya terlalu besar, terlalu besar, terlalu sakit, terlalu pahit. Tidak hanya untuk Melati, tapi juga untuk kedua orangtuanya.

Ibunda Melati yang disebut Nyonya HK. Dia menghabiskan hari-harinya untuk terus berusaha, dan tak henti-hentinya berdoa. Segala macam pengobatan dilakukan. Tapi hasilnya tetap nol. Tak ada kemajuan berarti. Melati tetap sakit. Sakit? Bisa disebut sakitkah yang terjadi pada Melati?

Dia tidak sakit. Melati hidup, hanya saja dia terputus dari gegap gempita dunia. Hanya? Tidak. Bukan hanya. Terputus dari gegap gumpita dalam keadaan masih bernapas, bukanlah hal yang sederhana. Seperti halnya yang dirasakan Melati. Bagi Nyonya HK, Tuan HK, terlebih Melati, ini bukan soal ‘hanya’. Tapi ini serius. Melati hidup, tapi dia tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, tidak bisa berbicara. Dia hanya bisa bicara tak karuan. Bayangkan, dia bisu, tuli, dan buta dalam waktu yang bersamaan.

Melati tidak tau apa-apa hingga umurnya enam tahun. Semua ingatannya hingga umur tiga tahun hilang sudah karena kecelekaan kecil itu. Dia sempurna seperti bayi yang baru lahir. Tidak tau apa-apa. Bersih. Namun sayangnya,  dia bisu, tuli, dan buta. Tak ada yang sanggup memberikan pengajaran pada Melati. Tak ada yang mampu member tau tentang nama benda, siapa bunda dan ayahnya. Bahkan untuk membedakan sendok dan garpu, itu adalah hal yang mustahil. Melati.  Gadis kecil dengan bola mata biji leci. Nasibnya…

Sampai akhirnya, Nyonya HK, setelah mendengar cerita dari Kinasih. Siapa dia? Jangan ah. Sepertinya saya tidak usah menceritakan siapa Kinasih. Nanti posting ini bisa terlalu panjang. Lanjut, Kinasih menceritakan pada Nyonya HK tentang seorang pemuda bernama Karang. Iya Karang. Seorang pemuda yang pernah memiliki puluhan taman baca. Seorang pemuda yang sangat mencintai anak-anak, dan berjanji pada dirinya untuk membantu semua anak-anak di dunia ini yang mengalami kesulitan. Karang, seorang pemuda yang hanya dengan menyentuhkan tangannya saja, seorang bayi yang sedang meraung menangis, bisa langsung tenang begitu saja. Iya, Kinasih menyarankan Nyonya HK untuk menemui Karang.

Berhasilkah Nyonya HK menemui Karang? Datang kerumahnya, menceritak kisah sedih tentang Melati, kemudian Karang dengan sertamerta begitu saja mengjenguk Melati dan setuju untuk menyembuhkan Melati?

Jawabnya, TIDAK.

Karang, memang pernah memiliki banyak taman baca, dekat dengan anak-anak, menyenangkan, bermanfaat untuk banyak orang. Tapi, itu dulu. Sebelumnya musibah itu terjadi. Musibah yang membuat 12 anak-anak tenggelam dan meninggal. Karang menjadi tersangka kematian 12 anak-anak itu, kemudian dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.

Setelah kejadian itu, Karang bukan lagi menjelma sebagai malaikat untuk anak-anak. Tapi dia berubah menjadi pemabuk, membenci kehidupannya yang dulu. Karang menyalahkan dirinya atas kematian 12 anak-anak yang tenggelam. Bayang-bayang kejadian itu selalu menyusup dalam mimpinya. Karang benci itu.

Sementara itu, Nyonya HK, setelah mendengar cerita dari Kinasih. Dia sedikit memupuk harapan baru demi kesembuhan Melati. Nyonya HK tidak bosan-bosannya mengirimkan surat pada Karang yang tidak kunjung mendapat balasan. Ahh, jangankan dibalas, dibaca saja tidak. Surat-surat itu hanya menumpuk pasrah di atas meja.

Sampai akhirnya, Nyonya HK sendiri yang datang ke rumah Karang. Namun sayang sekali, Karang tidak mengindahkan kedatangan Nyonya HK. Bahkan Karang menolak mentah-mentah permintaan Nyonya HK untuk merawat  Melati.

Tapi, keesokan harinya, tanpa diduga tanpa dinanya. Pagi-pagi, ketika Keluarga HK sedang sarapan. Tiba-tiba Karang datang. Meng-iyakan permintaan Nyonya HK dalam suratnya. Iya, enath tiba-tiba Karang berubah pikiran, lebih-lebih ketika melihat sendiri keadaan Melati. Sejak saat itulah, dia benar-benar berniat untuk membantu Melati mengenal dunia. Membantu Melati berinteraksi dengan dunia di sekitar. Membantu melati untuk mengenal sendok dan garpu. Membantu Melati untuk mengetahui siapa penciptanya, mana ayah dan bundanya. Iya, Karang sungguh berniat.

Dan bagaimana kelanjutannya????

Terlalu panjang deh rasanya kalau saya cerita bagaimana cerita Karang membantu Melati. Lebih baik, kawan-kawan yang belum baca novel ini. Dan rasanya novel ini wajib dibaca. Oh, bukan. Tentu Al-Qur’an lah yang tetap wajib dibaca dan dipahami artinya. Tapi setidaknya novel ini memberikan banyak pemahaman tentang hidup.

Dan yang bisa diambil dari novel Moga Bunda Disayang Allah adalah seharusnya kita selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Allah SWT. Allah member kita tangan, kaki, mata, telinga, mulut, lengkap dengan fungsinya tanpa kurang satu apapun. Seharusnya kita menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Bayangkan saja jika nasib kita yang diberi kesempuranaan indra ini menjadi seperti Melati? Terputus dari dunia. Melati hanya melihat gelap. Dunianya sepi. Tak ada suara, tak ada cahaya. Bahkan untuk mengungkapkan kegelisahannya akan gelap dan sepi yang dia rasakan saja, Melati tidak mampu.

Jika kita seperti Melati? Ahh, Semoga kita selalu diberi perlindungan oleh Allah. Sudah selayaknya kita bersyukur dengan apa yang diberikan Allah. Tidak hanya tentang panca indra. Tapi semuanya. Jangan menyibukkan diri dengan mengeluh ini dan itu. Kalau saja kita hanya mencari kurangnya dunia, pasti ada. Bukankah tidak ada yang sempurna di dunia ini? Sungguh STOP mengeluh. Ahh, dipanggil sholat aja kadang nunggu waktu terakhir. Mari belajar sholat tepat waktu.

Bersabar dengan apa yang terjadi, seperti Nyonya HK yang tidak henti-hentinya bersabar dan berharap akan kesembuhan putrinya, Melati. Terus menerus berdoa, memohon pada Allah untuk kesembuhan Melati.  Apakah doanya langsung dijawab? Semua proses. Sepertinya tidak ada doa yang tidak didengar oleh Allah. Tapi Allah hanya memberi yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Jadi bersabarlah, doa kita suatu saat akan dijawab dengan cara yang Allah sangat indah.

Namun yang terpenting, coba lihat Nyonya HK dan Tuan HK yang selalu bersabar dengan apa yang terjadi pada Melati. Tetap terus berusaha demi kesembuhan Melati. Karena begitulah orangtua, sesusah apapun mereka, sesakit apapun mereka. Orangtua selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Kawan, coba ingat kapan terakhir kali kita memeluk kedua orangtua kita dan mengatakan maaf atas semua yang kita lakukan, atau hanya sekedar mengatakan sayang pada mereka? Semoga kedua orangtua kita selalu disaya oleh Allah. amin

“Hari ini sudahkah kita mencium tangan orangtua kita?”

That’s all. “Hidup ini indah dengan banyak pemahaman-pemahaman baik”. Karena setiap rencana Allah itu indah.

(Photo By. Annisa Reswara)


Tagged: , ,

3 comments:

  1. membacanya jadi teringat org tua khususnya ibu di kampung nih mbak,,yg sampai beberapa bulan ini masih belum kesampaian tuk ketemu karena posisi tugas di luar kota,,,

    ReplyDelete
  2. ada novel baru loh bulan ini,
    udah hunting?

    pinjam... :D

    ReplyDelete
  3. Blogwalking di senja hari sambil mengundang rekan blogger sekalian
    Kumpul di Lounge Event Tempat Makan Favorit

    sukses selalu
    Salam Bahagia

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^