24 October 2011

Malam ini aku mengenal seorang perempuan yang berwajah cantik, berkulit putih, berperawakan mungil, imut, yang kukira kelahiran 1988 atau mungkin 1989. Tapi ternyata, dia adalah perempuan kelahiran 1983 dengan dua putri. Panggil saja dia mbak cantik.

Setiap harinya, dia begitu ceria. Seperti manusia sempurna yang tak pernah punya masalah. Datang dengan senyum lebar, dan pulang dengan senyum yang sama. Ahh, aku suka dengan mbak cantik ini. Eits, suka lho ya, bukan “suka”. Wajahnya selalu sumringah, menebarkan aura positif, akibatnya siapa pun yang melihatnya juga akan ikut merasakan aura positifnya meski berada pada jarak ribuan meter.

Namun ternyata, di balik senyum lebar dan tawa riangnya. Mbak Cantik ini menyimpan sejuta rindu yang terpendam. Mbak cantik ini menyimpan sejuta harap yang entah masih bisa terwujud atau tidak. Mbak cantik ini, menyimpan berjuta doa untuk suaminya yang entah bagaimana nasibnya sekarang, hidup atau mati, Mbak Cantik pun tak tahu.

Tunggu! Jangan menduga kalau suaminya pergi meninggalkan dia dan memilih hidup bersama wanita lain. Karena memang bukan begitu. Begini ceritanya. Suami mbak Cantik ini adalah seorang ABK (Anak Buah Kapal). Sekitar 10 bulan lalu, sang suami ditugaskan berlayar ke Singapura. Negeri yang jauh dari Indonesia. Ya, meski sama-sama Asia, tapi yang namanya antar Negara pastilah jauh. Namun sayang, ternyata takdir berkata lain. Menurut cerita Mbak Cantik, kapal sang suami tidak pernah berlabuh ke Singapura. Entah berlabuh kemana. Tidak ada kabar, tidak ada rupa. Katanya, pihak perusahaan sudah berusaha mencari, tapi tetap tidak diketemukan. Akhirnya sampai sekarang, dia benar-benar buta gelap gulita tentang keadaan suaminya.

Ketika satu bulan pertama kehilangan suaminya, hidupnya kacau. Ada sesuatu yang hilang, separuh jiwanya pergi, limbung sekali. Hidup seperti tidak ada artinya lagi. Lama dia berlarut-larut dalam keputusasaan karena suaminya tidak kunjung ditemukan, akhirnya dia sadar. Bahwa, dia punya tugas lain yang wajib dia penuhi. Ada dua titipan yang harus dia jaga sungguh-sungguh. Dua putri cantiknya.

Akhirnya dia bangkit setelah berlama-lama masuk dalam kubangan kesedihan. Dia tahu, bahwa ada tiga hidup yang masih harus diteruskan. Dia dan dua putrinya. Dan kini, tanpa suami dia berusaha menjalani hidup dengan penuh rasa syukur, karena masih memiliki dua buah hati titipan Ilahi.

Kini hidupnya hanya untuk dua putrinya. Bahkan ketika ada hati yang dengan tulus ingin menyapa hatinya. Dia menolak. Karena cintanya masih tersimpan rapi untuk suaminya seorang. Tak satu lelaki pun yang bisa membagi cinta mbak Cantik untuk suaminya. Setianya, seperti awan pada hujan.

Dia hanya memasrahkan semuanya pada Allah. Aku ingat betul, mbak Cantik tadi berkata, “Kalo aku masih berjodoh sama suamiku. Pasti ada keajaiban Allah yang akan mengembalikan dia untuk aku.”

Ah, iya. Sekali lagi aku diingatkan. Bahwa Allah itu Maha Besar, selalu ada untuk hambanya yang membutuhkan, dan Allah tidak akan pernah memberi cobaan di luar kemampuan hambanya.

Temans, mari berdoa, semoga Allah mempertemukan 2 insan ini kembali dalam satu bahtera yang lengkap dengan dua putrinya. Dan mbak Cantik tak perlu menunggu lagi. Amin.

Mengutip kata-kata seorang teman:

You can’t upload love, you can’t upload laugh, you can’t search all the answer of life in google.
So, just live your life, and lift it to Allah.

Tagged: , ,

6 comments:

  1. (T.T)

    sangat sangat amat...huaaaah! pokoknya,,,,,

    amin sangat amin...

    #ngidam punya istri kyk gitu

    ReplyDelete
  2. wah cerita mbak cantiknya sgn menyentuh hati sy,,tp apaun itu pahitnya kehidupan ,gantungkanlah sebuah harapan krn dgn menggantungkan harapan ug membuat seseorg itu bertahan dn berjuang,,

    ReplyDelete
  3. wiii...so sweet banget nih mb..ceritanya...
    yup...cinta yang tulus terkadang tak membutuhkan pengganti. Selalu ada, meski ruang dan waktu menjadi pembatasnya. Nice mb....
    semoga mbak cantik itu segera mnemukan sang suami tercintanya....
    keep writing ya mbak...salam kenal...^_^

    ReplyDelete
  4. ceritanya menyentuh banget.. saya sampek terharu..
    nice post :)..

    ReplyDelete
  5. kesetiaan mbak canti wuihh :)
    saya berharap....
    :D
    ah tauk ah...

    amin ya rabbal alamin..

    ReplyDelete
  6. terharu, sedih saya dengernya, moga mbak cantik dipertemukan dengan jodohnya...sukses nduk

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^