14 September 2011

Malam ini, sungguh aku ingin kemari. Ada rasa yang begitu kuat menyeret kakiku ke tempat ini, berdiri di sini, menengadah, menikmati tarian kembang api, dan membaui wangi kuah bakso langgananku yang paling enak di alun-alun kotaku. Semuanya masih sama seperti 8 tahun lalu, sejak aku pindah dari sini.

Hanya itukah?

Kurasa tidak. Aku merasa ada sesuatu yang kutunggu atau mungkin sedang menungguku. Sedikit terasa ganjil, tapi….. aku benar-benar ingin berada di tempat ini. Jika tak menemukan apapun, toh aku bisa menikmati bakso dan kembang api. Anggap saja dua hal itu yang dari siang tadi memanggilku kemari. Nggak rugi. Tak perlu berpikir ganjil.

“Dina?” sebuah suara berat mengejutkanku.

“Kamu?”

“Apa kabar?”

“Baik. Kamu apa kabar? Sudah lama nggak ketemu, Rav.”

“Iya. Hmmm, aku juga baik.”

Diam.

Kami membeku sejenak. Ada rasa canggung, bingung, tak tahu harus menanyakan apa lagi. Mirip sekali dengan sejoli  yang baru pertama kali pergi kencan.

“Kamu sama siapa ke sini?”

“Aku sendirian.” jawabku sekenanya. Grogi. Inikah yang membuatku harus kemari? “Kamu kenapa ke sini, Rav?”

“Aku? Hmmm, aku kangen dengan bakso dan........ kembang api.”

“Oh ya?” kini aku tersenyum. Iya. Mungkin dia yang membuatku begitu ingin ke sini. “Gimana kalau kita makan bakso. Kamu tadi bilang kangen bakso, kan?”

“Iya, aku kangen bakso. Tapi……..”

“Kenapa?”

“Tapi aku ke sini nggak sendiri, Din.”

“Owh, iya nggak pa-pa. Ajak juga temen kamu. That’s OK!”

Dia diam. Seperti bingung.


“Ayahhhhhh!” tiba-tiba seorang anak lelaki kecil berlari dan memeluknya. Memanggilnya…


Ayah?


Kini aku yang bingung. Menatapnya. Seakan bertanya, ayah?

“Iya, ini….. anakku…. yang pertama.” Jawabnya terbata seraya melempar senyum kaku.

Belum habis rasa kejutku, kemudian menyusul seorang wanita berjilbab, cantik, berdiri di sampingnya.

“Siapa, Yah?”

“Dan ini…. istriku. Kenalkan.”



“………..”

Tagged: ,

22 comments:

  1. Ini ASEEK mbak Ceritanya .. imajinasinya tinggi hehehe..

    ReplyDelete
  2. Pertama saya pikir alurnya mau makan bakso, jalan-jalan dan lainnya. Eh ternyata ketemu dengan teman yang sudah berkeluarga. Apa hubungannya dengan bakso ya? haha Nice ceritanya *tepuk tangan*

    ReplyDelete
  3. @angga tenkyu ya udah baca ^^


    @Reza Pahlevi: bakso itu kan hanya sebagai jembatan aja :). bukan sekedar teman ini, tapi 'teman' ^^

    ReplyDelete
  4. Saya jatuh cinta pada kalimat ini:

    “Aku? Hmmm, aku kangen dengan bakso dan........ kembang api.”

    Mau tau kenapa?? :P

    ReplyDelete
  5. Kenapa??
    Pasti ada hubungannya dengan kembang api, apalagi bakso :P

    ReplyDelete
  6. kayaknya perlu banyak belajar dari cerita2nya nih :)

    asik sekali cerita fiksinya :D

    ReplyDelete
  7. waaaahhhh ternyata udah ada lanjutannya. ok, ok, saya tunggu kelanjutannya lagi :)

    suka sama alur dan kata-katanya ;)

    ReplyDelete
  8. @Uchank: Mari kita belajar bersama-sama ^^


    @Irma: iya udah ada nih lanjutannya. Terimakasih sudah mau menunggu :D

    ReplyDelete
  9. cerpen yang kaya akan makna.. nunggu kelanjutannya.. nice to read it

    salam persahablogan.

    ReplyDelete
  10. terimakasih, hu um, tunggu Firasat selanjutnya, hehehe

    Salam Persahablogan ^^

    ReplyDelete
  11. wah bagaikan menonton sebuah sinetron wkkwkkwkkw menurut saya lebih panjangin dikit dong biar ga nanggung bacanyah :D

    ReplyDelete
  12. waduh serem.. punya ilmu firasat juga ya..?

    firasatku mengatakan, setelah membaca komentar saya, mbak Annisa Reswara akan meng-klik photo saya dan membuka blog saya melalui link yang ada di profil saya, bener gak ya..? :D

    ReplyDelete
  13. @Ananda: namanya juga Flash Fiction, jadi pendek, soalnya ceritanya nge Flash ^^

    @mas Andy: hahaha, upss, nyindir saya nih yeeee...., ok deh, kalo modemnya bersahabat ya mas :D

    @Ula: yep yep, tenkyu ya...

    ReplyDelete
  14. Jadi asyik nih ngebacanya, kukira tentag firasat apa tadi...

    ReplyDelete
  15. @halaman putih: maturtenkyu ^^
    dikira firasat apa hayo? ^^

    ReplyDelete
  16. Ares: Bukan kembang api ataupun bakso..tapi tanda ..... yang berarti sebuah jeda (filosofi si tukang ngaco)....get it??hehehe

    ReplyDelete
  17. terkesima...
    Kok bisa ya nulis cerita begitu...??
    saya coba nulis naskah cerita 10X gagalnya 11X...
    parah banget,,,

    ReplyDelete
  18. hem.. kalau orang jawa bilang KASEP..

    salam kenal

    ReplyDelete
  19. @mb.ria: tanda?jeda?maksudnya? gak paham,hehehe

    @insan: hehe, mari belajar bersama. aq juga msh blajar ini, sambil liat2 referenisi..

    @lozz akbar: wkwkwk, hu um, wis kasep, wis nikah..., salam kenal juga ya ^^

    ReplyDelete
  20. ceritanya bagus, tapi koq kurang kerasa ya?
    hehehehe....

    ReplyDelete
  21. @Nadia: akhrinya pencerahan dari mbak Nadia. Yes Yowww, kurang kerasa. I feel the same. Tapi aku waktu itu benar2 mentok nggak tau mau diapakan T____T

    mohon bimbingannya mbak Nad ^^

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^