Memberi untuk dilihat, tapi tidak untuk dipikirkan, mengulurukan tangan, bicara pada tetangga, minta maaf pada musuh, hidup yang seharusnya bukan ide2.
Meninggalkan jejak.
Bergema dalam gua intim dalam segala hal, seperti kita bergumul dengan kekacauan; untuk kali ini….
Mungkin dia benar : tiap roda iktu dalam harmoni pergerakan, kerikil kecil dapat menhasilkan revolusi hidup yang besar, sebuah senyum LEBIH BAIK DARI SEBUAH PERATURAN. Dia berbicara mengenai kekinian subjektif.
Antara kami, bukankah dia yang selalu benar, pada akhirnya?.......
ditulis oleh: Hendra Eka Syahputra
pada blog: www.echak.multiply.com
sebenernya aku gak terlalu ngerti maksudnya, tapi rangkaian katanya bagus.. :D
ReplyDeletehehe, kalo nggak salah, sedikit yang kutangkap dari tulisan Hendra Eka ini tentang subjektifitas masa kini. Bagaimana orang-orang melakukan sesuatu dengan dasar subjektif tidak objektif.
ReplyDeletesepertinya itu maksud tulisan ini :)