27 May 2011

Pagi ini aku melihatnya di taman depan rumah. Menenteng sebotol yogurt. Duduk diam. Menatap langit luas nan biru. Tersenyum.

Dia tampak cantik, menenangkan. Saat itu ada desir dalam hatiku karenanya.

Esoknya, aku melihat gadis itu lagi di taman depan rumah. Seperti kemarin. Menenteng sebotol yogurt. Duduk diam, menatap langit, dan tersenyum.

Sejak saat itu aku yakin, ada sesuatu yang maha indah di atas sana. Seperti dia. Indah.

Kini aku jadi hafal, duduk di taman dan menenteng sebotol yogurt sudah seperti ritual baginya. Dan aku selalu menanti hal itu. Melihatnya dibalik tirai kamar.

Ingin aku mendekat. Memulai kata demi kata dan berharap kemudian menjadi cinta. Ahh tidak, gadis secantik dan setenang dia, mana mau mengenal seorang perokok candu. Batinku. Asap ini pasti mengganggunya.

Semalaman ini, tak habis-habis aku memikirkannya, bagaimana memulai kata dengannya, apa yang harus kulakukan ketika di depannya. Beribu pertanyaan beradu diotakku. Mungkin sudah seperti asbak yang kini tergeletak di depanku. Penuh.

Apa aku mencintainya?

Pagi ini,aku tak ingin membuang waktu percuma. aku memberanikan diri melangkah mendekatinya. Menenteng sebotol yogurt, seperti kebiasaannya.

"Hai!" sapaku lembut.

"Ssstts, jangan berisik. Tunggu anakku datang mengambil ini." Memperlihatkan yogurt miliknya padaku. "Dia tak berani jika ada banyak orang. Dia pemalu"

Tagged: , ,

6 comments:

  1. mbak yang bawa yogurt gila ya? :)

    ReplyDelete
  2. haha,ho oh, gila karena ditinggal anak..kasian..

    ReplyDelete
  3. semoga kamu gak ketularan.. :p
    nice posting.. :D

    ReplyDelete
  4. Ratri..aku gak tau kalau dia gila....:(

    ReplyDelete
  5. hahaha, iya si cewek memang kurang bener otaknya, jadi dia selalu menunggu anaknya turun dari langit :D

    btw, terimakasih sudah membaca...
    jangan lupa baca Smoke and Yogurt lainnya ya :)

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^