Cloudy Morning is Romantic

Pict. rionaldoputra.wordpress.com

Tahukan kamu kalau menulis itu mudah? Menulis kegiatan sederhana yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Contoh, ketika kamu sedang duduk sendiri menunggu Bus di sebuah halte, kamu bisa mengambil secarik kertas dan sebuah bolpoin, kemudian mulailah menulis apapun yang kamu pikirkan. Nggak ada kertas? Keluarkan ponselmu. Jangan bilang kalau kamu nggak punya ponsel, Hari gini gitu. Kecuali ponsel kamu ketinggalan di rumah.

Sebenarnya, setiap orang itu mempunyai kemampuan menulis yang tidak pernah mereka sadari. Buktinya, setiap hari, wall fb, twitter, dan G+ saya selalu dipenuhi dengan status. Ada yang mengeluh, ada yang galau, ada yang bergembira, ada yang jatuh cinta, dan masih banyak lagi. Intinya adalah kamu menulis. Coba deh kumpulkan status-statusmu dari awal punya facebook sampai sekarang. Mungkin udah bisa jadi cerpen.

Nah, kemarin, kalau tidak salah Kamis tanggal 3 November’11 lalu, saya menghasilkan sebuah karya dadakan. Hanya dari sebuah status saya di pagi hari, kemudian lanjut dengan beberapa komentar, yang ketika say abaca ulang, ternyata cocok juga kalau disebut puisi.

Status Kamis Pagi saya adalah Cloudy Morning is Romantic. Dan berikut, saya persembahkan Puisi Dadakan Karya Kencono Wungu (nama saya di FB) dan Teguh Pranoto (teman FB saya):

Mungkin Romantic itu..
Sebening embun pagi pada dahaga dedaunan..
Seteduh selimut sang awan pada bumi..

Romantic itu seperti senja yang setia mengantarkan malam..
Atau mendung yang setia mengantarkan hujan..

Bukankah ada kalanya mendung tak berarti hujan?
Dan senja pun bisa di ufuk timur?

Namun mendung akan tetap setia, meski hujan tak datang…
Begitu pun dengan senja, akan selalu setia meski malam melambat…

Meski hujan datang untuk bumi?
Dan malam menggandeng bintang?

Karena setia adalah alasan kecil mereka,
Untuk tetap mencinta…

Meski kadang tidak untuk bersanding..

Karena romantisme kesetiaan,
Tak akan habis kata untuk mengurainya…

Bagaimana? Bagus kah puisi dadakan karya saya dan teman saya di atas? Semoga bagus.

Jadi, kalau melalui status dan komentar saja bisa tercipta karya puisi sederhana. Kenapa kita tidak mulai berkarya dengan sungguh-sungguh? Pasti hasilnya akan lebih baik.

So, mari menulis!!!! Karena dengan menulis, ada separuh hidup kita yang tersurat, dan tidak sekedar tersirat.