08 September 2011


Saya suka menulis. Biasanya setiap ada moment spektakuler, jari-jari saya akan secepat kilat menari-nari gemulai di atas keyboard laptop. Karena hanya dengan menulis saya bisa mengabadikan tiap detik berharga atau mungkin hanya sekedar melampiaskan rasa. Kecewa, marah, happy, patah hati, dan lain-lain.

Tapi kadang, jika sudah sampai pada titik tertentu, (bagi saya) menulis sudah bukan lagi menjadi aktivitas penumpahan segala emosi dalam jiwa atau pengabadian sejarah hidup saya, tapi menulis akan menjadi aktivitas yang melelahkan. Rasanya otak ini sudah tidak mau lagi diajak bekerjasama untuk berpikir kata-kata apa yang harus saya tulis di lembar kosong Microsoft Word. Kalau sudah begitu, jari-jari saya pun akan ikutan ngambek. Mereka enggan menari cantik, tapi akan lebih memilih bersembunyi di balik telapak tangan empunya (saya).

Beberapa hari ini setelah lebaran. Virus enggan menulis secara tiba-tiba melancarkan serangan. Entah malas atau apa. Tapi rasanya otak dan jemari tak mau diajak bekerjasama. Rasanya pikiran ini notok jedok. Pernah saya memaksakan menulis, dan hasilnya amburadul. Tulisannya nggak enak dibaca. Haduwwww…

Oh, ayolah..  “Hidup akan terus berjalan kok, walau aku nggak nulis!

Jadilah ketika virus ini melanda, jemari saya hanya bertugas membolak-balik halaman buku dan secara teratur mata ini hanya membaca deretan huruf yang tercetak rapi di dalamnya. Atau mungkin hanya mengutak-atik akun facebook, men-save note-note lomba menulis dari facebook, itu pun hanya melalui ponsel. Padahal, ide ada, tema ada, tapi otak ini nggak mau mencari kata-kata dan jari nggak mau menekan tuts tuts keyboard. Haduwww, rasanya seluruh kujur tubuh lelah.

Saya harap, virus ini bisa segera beranjak dan tidak mau berlama-lama berdiam di sini. Saya masih ingin menulis. Saya pernah mengalami ini sebelumnya, jadi semoga segera berakhir. Husss…husss….

Mengutip kalimat Soe Hok Gie dalam film Gie, “Menulis pun rasanya capek luar biasa. Atau mungkin saya sudah muak dan tak punya inspirasi?”  Ya, mungkin saya hanya sedang kehilangan inspirasi. Dan semoga inspirasi itu cepat kembali, karena banyak lomba menulis yang ingin saya ikuti. Amin.

Kawan, kalian pernah merasa begini? Tak apa, kadang kita butuh hiburan lain selain menulis. Dan kita akan mendapatkan passion lagi untuk menulis. ^^

Tagged: , ,

8 comments:

  1. Wahhh..
    saya juga kagum dengan sosok Soe.

    Iya,kadang memang menulis melelahkan..
    tapi setiap sy ingat kata2 ini
    "semua berawal dari tulisan,lakukan saja seperti kau makan"

    Simpel sih tapi cukup memotivasi.
    jangan sampai deh gak nulis lagi.

    Menulis itu seperti obat hati :D

    ReplyDelete
  2. bener banget !!

    terkadang menulis juga dipengaruhi mood, bisa saja kita di suatu saat memiliki banyak ide tulisan, terkadang kita malah tidak menemukan ide/passion menulis sama sekali :D

    ReplyDelete
  3. menulis itu akan mengalir dengan indah ketika suasanan hati dan pikiran juga lingkungan mendukung...maka ketika ketiganya berbaur mari kita kembali lagi untuk menulis.... :D

    ReplyDelete
  4. posting yg bagus.

    ayo spiriiit :)

    ReplyDelete
  5. setuju kalau lg ada sesuatu yg sangat menyenangkan di hati pasti aku lgsg nulis..!!
    menulis merupakan sarana yg baik untuk menumpahkan segala perasaan kita.. ^____^

    "Menulis itu bukan hal yang gampang karena kita menggunakan 3 gerakan yg harus sinergis yaitu otot, otak, hati" (Menulis Bersama Allah : Arroyan Dwi Andini)

    Keep Writing..!! :)

    ReplyDelete
  6. saya juga suka kehilangan inspirasi buat nulis, sekedar menetaskan satu kalimat pun rasanya sulit. tapi klo lagi banyak ide pasti bermunculan.
    memang menulis itu cape, meleahkan.. apalagi klo menulis skripsi (eh curhat, hehehe..)
    tapi ttp dinikmati aja, krn dg menulis mengalir makna tulisan itu selalu hidup :)
    keep writing ;)

    ReplyDelete
  7. @Mank Uchank: waaa, sama-sama pengagum Soe ^^, menulis memang obat hati. sebuah pelampiasan. iya harus bisa menyemangati diri sendiri ^0^

    @Farid Azroel: Benerr bangettttt, kalau sedang mampet ide dan dipaksakan nanti hasilnya nggak akan baik. pasti amburadul ^^

    @maz Nit Not: Iya, berarti pergi sejenak beristirahat dari lingkaran huruf tak apa-apa kan? Asal pergi untuk kembali menulis lagi ^^

    ReplyDelete
  8. @Chilfia Karunianty: Terimakasih mbak Chilfia sudah berkunjung. Hu um, keep spiritt!!! SEMANGAT Nulisss!!!!

    @Angga: karena bukan hal yang gampang, karena itu kadang melelahkan. tapi emang g bisa dipungkiri, menulis itu sarana pelampiasan :D

    @Irma: hu um, memang menulis skripsi itu amat melelahkan. Udah lelah fisik, lelah hati. Udah begadang ngerjain, eh besok dosennya nggak ada (lhoh, malah aku yang curcol :D)

    setuju deh, nulis emang kudu dinikmati. apapun yang terjadi, mari semangat nulis ^^/

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^