Senja sore ini terasa hangat ketika aku mulai memacu motorku di antara debu jalan dan peluk angin. Seorang teman duduk di jok belakang motorku sambil sibuk menempelkan ponselnya di telinga sebelah kiri. Entah siapa yang ditelpon. Mungkin salah satu dari kami. Kami? Siapa?
Kami, anak – anak SMA (dulu) dari masa lalu yang sekarang telah menjadi bagian dari hiruk pikuk kehidupan atau gemerlap lampu jalanan. Kami, manusia-manusia yang dulu ketika SMA selalu dipandang sebelah mata, tapi sebenarnya kamilah lakonnya. Maka perkenalkan kami adalah orang-orang baik hati dari Kelas Bahasa SMA Negeri 3 Sidoarjo.
Ada angin apa sehingga bisa mengumpulkan kami meski tak seluruhnya?
Kami janjian jam 4.00 sore berkumpul di sebuah restoran makanan cepat saji. Jam 4 sore? Sure with it? I don’t think so. Seperti biasa, sebagai rakyat Indonesia yang begitu mencintai budaya bangsanya, maka kebudayaan ngaret pun ikut kami lestarikan. Dan akhirnya detik demi detik pun berlalu dengan kemunculan satu per satu dari kami.
Taraaaaaaaaaa, setelah tak satu lagi pun muncul, dan setelah dihitung-hitung berkali-kali, ternyata cukup banyak yang datang. 6 orang. Banyak kan? Ya setidaknya dari 17 orang, 6 orang itu sudah hampir separuh. Gelak tawa pun mulai bersahutan. Meski sudah menahun tak bersama tapi semuanya masih tetap pada perannya masing-masing.
Meita, Miss enerjik ini masih sama seperti SMA dulu. Masih tetap enerjik, cantik, dan masih suka bawa sisir kemana-mana. Ketawanya yang keras sepertinya nggak pernah bisa hilang ya? Itu ciri khas. Dindank (bukan nama sebenarnya), gadis Seroja yang dateng lengkap dengan behel dan jilbab polem nya ini juga masih sama. Sama-sama suka nyeletuk, tapi asik. Coba ada Joice ya? Pasti M2M di goyang. Hahaha.
Qori. Ibu pengusaha cantik dan sholehah ini, meski usahanya bejibun di mana-mana, tapi tetep aja, gaya jalannya nggak berubah. Klewasss-klewesss (bahasa jawa: pelan-pelan). Tapi tetep, meski pake pakaian yang santai, kesan muslimah nya masih terpancar. Totot, manusia satu ini yang rasanya nggak ada satu inci pun dari dia yang berubah. Rambutnya masih kruwel, kulitnya masih hitam, badannya masih gede, dan satu lagi, datengnya masih suka telat. Islamik alias Amik. Ibu muda anak satu yang cantik jelita ini juga masih sama anggunnya seperti dulu. Rasanya, apapun yang dipakai amik ini, pasti bikin dia kelihatan anggun. Resepnya apa, Mik? :D
Lalu setelah malam menjelang, angin dingin pun menikam, dan langit mulai berbintang. Widi beserta Kiko pun akhirnya datang. Jadi total 8 orang yang datang.
Widi sih tetep aja seperti dulu. Nggak ada yang berubah. Badannya masih kurus, kulitnya masih item, tapi yang membedakan rambutnya hari ini mirip sama Justin Bieber. Mungkin dia nge-Fanz berat sama Bieber, sampe model rambut juga ditiru. Bagaimana dengan Kiko? Hmmm, hari ini Kiko agak pendiam. Ada apa dengan dia? Kiko kenapa ya? Sedang sakit kah? Semoga cepet sembuh ya kalo sakit ^^
Mungkin tulisan ini nggak sama serunya dengan apa yang terjadi hari ini, 4 September 2011. Tapi yang jelas, halal bihalal a.k.a reuni tadi sore memang amat menghibur. Ahh, iya, bertemu teman lama yang sudah menahun tak bersua memang akan selalu memahat rindu. Yang perlu dilakukan adalah mengingat setiap detik yang berlalu ketika bersama. Setidaknya bisa menjadi sebuah kisah klasik dari masa lalu untuk masa depan kan? Dan saat itu, kita akan senyum-senyum sendiri (bukan gila) ketika mengingat bahwa kita pernah dipertemukan bahkan dekat dengan satu sama lain. Menulis sebuah cerita ketika SMA yang kini kenangan, dan melanjutkannya di masa kini dengan berkumpul dan berceloteh tentang masa lalu.
Coba tadi bisa datang semua, pasti lebih seru lagi.
Semoga bisa ketemu lagi ya Sprache!!! (Bahasa Jerman: Bahasa)
*Mungkin diriku masih ingin bersama kalian, mungkin jiwaku masih haus sentuhan kalian. (Sheila on7)
bersenang-senanglah karena hari ini yang kan kita rindukan...di hari nanti....
ReplyDeletehooooooo
hahah lagu kesukaan saya pas lulus SD dulu.
baru bsa mammpir,baru sembuh :D
judulnya kayak lagunya sheila on 7 yah :D
ReplyDelete*bersenang senanglah karna hari ini yang kan kita rindukan...di hari nanti...huoooo *gleekk
suara saya jelek
Hu um, saya juga suka lagu itu. Tapi lupa waktu itu SD ato SMP :D...
ReplyDeleteBtw, untung sembuh ya mank?haha, saya sempet mikir si kodok udah g doyan blogging, kq raib begitu saja,hehe, ternyata.. ^^
Keep posting..very inspiring....saya iri karena teman-teman suka apatis saat disuruh reuni..hahaha..(diminta ding: ralat)
ReplyDeletekisah klasik untuk masa depaaaaaannnn.. :)
ReplyDeleteyup, saat2 rame dan mengesankan saat persahabatan yang dulu kembali dihangatkan. indahnyaaa..
@Mbak Ria: alhamdulillah. biasalah mbak kalo suka mbulet pas di ajak reuni. kan kesibukannya sudah berbeda-beda ^__^
ReplyDelete@Irma: iya memang mengesankan. pokoknya bertemu bareng temen2 lama itu nggak ada duanya deh :D
rameeeenyaaaaa...
ReplyDeleteah, keseharian yg seperti ini mmg sllu sirindukan. sya iriiii....
#loh??!!
hehehhe.. salam kenal yah.
iya memang rame kalo sama2 temen....
ReplyDeletesalam kenal juga mbak ^^