11 July 2011



Dear Rindu,
Rindu, apakah kau sudah terlelap malam ini? aku ingin meminta beberapa hal padamu? Bangunlah, dan aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi setelah ini.

Rindu, maukah kau berjanji padaku untuk datang tepat waktu? Bukankah kita pernah sepakat beberapa waktu lalu. Mengapa kau ingkari?

Rindu, aku hanya mengenal dia dari jarak yang amat jauh. Kenapa kau datang dan masuk di antara kami? Membuatku memikirkannya berhari-hari, dan berharap tentangnya. Bukankah tak masuk akal jika aku merindunya, padahal aku belum pernah menemuinya? Itu menyesakkanku.

Rindu, Maukah kau membantuku untuk menjadikannya masuk akal? Jika kau mau, maka kita akan membuat kesepakatan lagi malam ini. Setuju?

Rindu, pergilah. Aku tak ingin menempatkanmu dalam hatiku untuknya. Aku tak pernah benar-benar mengenalnya. Maukah kau mengalah? Aku hanya tak ingin masuk ke dalam kehidupan seseorang tanpa seijinnya. Tanpa mengerti sebenarnya untuk siapa hatinya.

Rindu, kau tau aku merasakannya? Mungkin sayang atau cinta? Maka, kumohon menjauhlah. Itu cukup membantuku untuk menghilangkan dua rasa lainnya. Kau tau kenapa, rindu? Karena aku yakin, dia juga tak ingin menempatkanmu di hatinya untukku.

Rindu, tepatilah kesepakatan kali ini. Dan hingga tiba saatnya nanti, aku akan membuka pintu selebar-lebarnya untuk menempatkanmu di hatiku untuk seseorang di sana. Mungkin dia atau mungkin entah.

Rindu, terimakasih. Maaf, aku selalu mengusikmu.


Tertanda

      
        Aku

Tagged: , ,

0 comment:

Post a Comment

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^