08 May 2011

sanchacell.blogspot.com

Postingan saya kali ini mengenai satu kata, yaitu pengaruh.

Pasti semua orang yang ada di dunia ini pernah terpengaruh oleh suatu hal. Entah itu hal yang negative atau positif. Yang jelas itu adalah pengaruh.

Pengaruh bisa datang dari siapa saja dan dari mana saja. Mungkin dari lingkungan, orang-orang terdekat, kelompok, atau bisa juga dari media. Bahkan media memiliki pengaruh paling besar. Contohnya, siapa yang mengatakan “Cantik itu kulit mulus bebas bulu”?? sebuah iklan yang ditayangkan di media. Mereka hanya mencoba mempengaruhi konsumen bahwa kalau mau cantik, kulit harus mulus. Dan jika ingin kulit yang seperti itu, pakai saja produk mereka. Pasti teman-teman tau iklan apa itu.

Dalam postingan kali ini, saya tidak mau membahas mengenai iklan, media, dan pengaruhnya. Biar nanti dosen-dosen mata kuliah periklanan yang membahasnya dan menjelaskan lebih detil. Kali ini saya ingin membahas seseorang yang amat berpengaruh, minimal pernah mempengaruhi hidup orang lain, sehingga membuat sebuah perubahan berarti pada tingkah laku atau pola pikir. Apakah kalian memiliki orang tersebut? Atau pernah berjumpa dengan dia? Siapa dia?

Saya hanya ingin berbagi cerita tentang seseorang yang ikut andil dalam mempengaruhi pola pikir saya.

Jujur, saya adalah orang yang penakut, krisis percaya diri, dan pesimis. Mungkin dalam beberapa kesempatan, saya terlihat optimis. Tapi itu terjadi jika sudah mentok jedok. Namun kali ini lain. Saya tidak sedang dalam masalah apapun untuk menjadi optimis. Tidak sedang menghadapi siapapun untuk menjadi percaya diri atau pemberani.

Saya mengenal orang ini satu tahun lalu. Itupun melalui jejaring sosial dan kami hanya sering ngobrol (chatting). Lebih tepatnya dia bercerita dan saya bertanya. Selama beberapa bulan saya berkomunikasi dengan orang ini. Banyak masukan positif yang secara tidak sadar saya terima. Tentang proses, tentang niat, tentang ketekunan, tentang keyakinan, tentang, optimism, tentang keberanian, tentang kebaikan, tentang kesabaran, tentang waktu, tentang kerja keras, tentang semangat, dan yang paling berharga tentang impian.

Dia selalu mengatakan “jadikan semua mimpi dulu”, dan itu tertanam dalam benak saya. Apapun, semua berawal dari mimpi. Jangan mengatakan Ahh, nggak mungkin pada sebuah mimpi. Bermimpi saja meski itu muluk. Toh mimpi nggak bayar. (kalo yang ini kata-kata saya).

Dari kata mimpi itu, dia sambungkan dengan semangat dan ketekunan yang harus dijalani untuk meraih mimpi. Tentang sabar dan optimis bahwa suatu saat mimpi itu akan tercapai dengan kerja keras. Keberanian untuk memulai mimpi, waktu yang tidak disia-siakan hanya untuk bersenang-senang, tapi untuk mencari ilmu. Ilmu apa? Tentunya ilmu yang bisa menunjang terwujudnya mimpi. Dan semua hal itu terangkum dalam kata proses. Kata ini yang dia katakana berkali-kali. PROSES. Saya kadang sampe bosen dengernya. “Hadehhh, proses maneh” (kalo yang ini kata-kata saya) tapi memang semua adalah tentang proses.

Mulai saat itulah, saya selalu mencoba tekun dengan apa yang saya kerjakan serta optimis pada hasilnya. Dan yang pasti, berani bermimpi. Karena sebelumnya, saya nggak mau tau mimpi saya apa. :D Kalimat sederhana yang pernah dia tulis “Opo jare Gusti Allah” (kalo gak salah seperti itu tulisannya). Terdengar pasrah. Namun saat itu, dia sudah melakukan sesuatu dan menunggu hasilnya. Artinya, setelah berusaha, seharusnya kita kembalikan lagi pada Sang Khalik, Dia penentunya.

Bicara tentang waktu yang tidak disia-siakan untuk bersenang-senang. Sebuah kalimat sederhana namun tajam dari dia pernah menghujam saya. Karena tentang pengetahuan yang saya tidak tau karena jarang buka-buka situs “serius”, akhirnya keluar dari mulutnya (lewat chatting) “Mangkannya, internet jangan dipake fesbukan sama chatting aja, buka situs bermanfaat!” Heh, siapa dia kok berani ngomong gitu, padahal saat itu baru beberapa minggu kenal. Dalam hati saya “Ini orang kalo ngomong nggak ada filternya. Aquarium aja punya Filter -_-!!”

Tapi dari omongan kasar nan bermakna itu, saya jadi sadar bahwa saya sering membuang waktu dan uang dengan hanya membuka situs-situs “penggembira” saja. Tanpa mempedulikan situs yang “serius” lainnya.

Kami hanya bekomunikasi melalui dunia maya, dan baru bertemu setelah setahun lebih (dikit) berteman. Yupz, dia berpengaruh bagi saya (dalam 1 tahun terakhir ini).

Kalau kamu?? Siapa orang yang paling berpengaruh buat kamu???

Tagged: , , , ,

2 comments:

  1. sering kali "proses" itu adalah hal tersulit yang harus dilewati untuk berhasil, tapi saat kita berhasil, that's the point..!! ^^

    visit juga http://dynadia.lenteradsign.com/ ^^

    ReplyDelete
  2. yupzzzz, itulah proses...
    mie instan aja, butuh proses panas dulu biar bisa dimakan,,,hehehe ^^V

    baca ini juga: http://seijitsu-ai.blogspot.com/2011/03/janji-sahabat.html

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^