23 May 2011

Di bawah langit Tuhan kini aku menengadah. Wajahmu tersusun apik dari tiap gumpalan awan yang melayang. Kukerjapkan mata, namun wajahmu tetap di sana. Iya. Mungkin Tuhan tau aku sedang merindumu, sehingga Dia berbaik hati memunculkan wajahmu. Terimakasih Tuhan. Bisikku.

Kemudian, alam bawah sadar membawaku pada cerita setahun silam. Awal pertemuan kita. Aku begitu mengagumimu.


Kau lelaki pertama. Tak pernah menyentuhku. Namun kau merengkuhku dengan ketaatanmu, ucapmu, cara pikirmu, dan mimpimu.

Dan entah pada detik ke berapa dalam hidupku. Aku jatuh cinta padamu. Berjanji menemanimu, merindumu, menyayangmu, dan setia padamu.

Dan kau juga berjanji hal yang sama padaku.

Kututup wajahku. Tersipu. Seperti aku sedang mengalaminya. Cerita setahun lalu.

Kau membuatku tak pernah menyesal mencintaimu. Dan tahta ini tak akan terganti oleh lelaki manapun. Kau lelaki pertama dan terakhirku.

Tak terasa kristal cair milik Tuhan tergenang di mataku. Kudekatkan wajahku. Tersenyum. Hangat, meski hanya sebuah pusara kaku.

Aku mencintaimu.

Tagged: , ,

0 comment:

Post a Comment

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^