Cahaya Bulanku

Entah kenapa beberapa hari ini, aku sering bermimpi tentang mereka. Bermimpi bersama dengan mereka, bercanda bersama, saling mendengarkan curhat, atau hanya sekedar duduk bersama. Akhir-akhir ini juga aku selalu merasa merindukan mereka. Mereka (Radit, aya, dedy, ria, sapi, andri, awan, reni, ndul, vivi, ester). Aku sering kangen sama mereka, aku ingin dekat-dekat dengan mereka. Saat melihat foto-foto mereka, rasanya aku tidak henti-hentinya bangga pada mereka.

Saat mengingat mereka, akhir-akhir ini aku ingin menangis. Aku benar-benar merindukan mereka. Rasa sayangku berlebih pada mereka. Saat menulis ini pun, aku hampir menitikan air mata. (ah..seperti perpisahan saja). Tapi aku rindu mereka. Sungguh….

Tidak pernah aku rasakan gejolak perasaan yang sedemikian ini. Rasa rindu pada sejumlah orang. Sangat rindu, padahal hampir tiap hari bertemu meskipun tidak sesering dulu. Tapi senang rasanya melihat mereka, bertemu mereka, mendengar suara mereka, melihat senyum mereka, menepuk pundak mereka dan berkata “kalian bisa kok!”

Iya, sekarang air mataku sudah protes dan tidak sabar untuk keluar, dan sekarang sudah keluar. Aku menangis.

Akhir-akhir ini aku lebih suka menyebut mereka cahaya bulan. Mereka adalah cahaya bulanku, cahaya untuk GITA. Mungkin karena mereka memberikan surprise film yang menggunakan iringan lagu cahaya bulan OST GIE.

Tapi memang perasaan ini berbeda.

Kalian kesebelasan, kalian cahaya bulanku (Radit, aya, dedy, ria, sapi, andri, awan, reni, ndul, vivi, ester), aku sayang kalian, aku selalu rindu kalian. Mizz You Much and Love You...