Aku turut sedih dan prihatin sama peristiwa kemarin. Peristiwa yang membuat ratusan orang terpaksa menitikan air mata mereka. Penggusuran. Sudah bertahun-tahun mereka tinggal di sepanjang bantaran kali Jagir. Bertahun-tahun pula mereka mengarungi kisah senang dan sedih di sana. Namun kini kenangan itu akan hilang rata bersama rumah-rumah mereka yang mungkin kini sudah rata juga dengan tanah. Mengenaskan.
Kemarin (0405) aku disuruh liputan ke sana. Ngeliput kisah-kisah yang menyedihkan dari mereka. Mereka yang benar-benar bersedih dan nggak tau harus pindah ke mana. Nggak tega rasanya kalo aku harus Tanya tentang kelangsungan hidup mereka selanjutnya. Ngeliat mereka yang nangis dan jelas-jelas sedih karena kehilangan rumah mereka. Rumah yang selama ini didiami. Sekarang ke mana mereka harus tinggal dan melepas lelah? Kalo aku jadi mereka, mungkin aku juga akan bingung dan menangis.
Korban penggusuran memang selalu bernasib menyedihkan. Terlepas dari tanah itu milik mereka atau bukan. Pokoknya mereka pasti akan terlihat menyedihkan. Seakan-akan milik mereka dirampas secara paksa dan terang-terangan. Tapi nggak ada yang bisa nglakuin apa-apa. Ironis.
Nggak hanya korban penggusuran kali Jagir aja. Bisa kita lihat kan, korban-korban penggusuran di tempat lain. Misalnya aja korban penggusuran pedagang kaki lima. Awal mereka berdagang di situ nggak ada yang nglarang. Dibiarkan aja. Akhirnya dari satu pedagang muncul pedagang yang lain. Terus..terus..terus..dan akhirnya bertambah banyak dan semakin banyak dan BANYAK.
Setelah banyak, baru pemerintah berpikir dan mulai member penilaian seperti juri di lomba-lomba 17an. Liat aja diberita-berita pasti ada pernyataan “pemerintah menilai bangunan liar tersebut merusak pemandangan ibu kota” atau apalah tetek bengek lainnya. Hah? Menilai merusak pemandangan? Mang baru sekarang ya ngerusaknya? Dari awal dibangun sampe jadi banyak juga udah ngrusak. Tapi kenapa setelah sekian lama, pemerintah baru ngomong kalo itu ngrusak pemandangan? Kemarin-kemarin ke mana aja, pak?
0 comment:
Post a Comment
Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^