07 April 2009

Paranauê… Paranauê …Parana..
Itulah sepenggal lagu berbahasa Brazil berjudul Paranauê yang biasa dinyanyikan untuk mengiringi Jogo, pertarungan dalam Capoeira. Salah satu seni beladiri asal Brazil ini dulu merupakan beladiri yang diciptakan para budak di Afrika. Namun meski begitu, saat ini Capoeira sudah berkembang di Indonesia dan digandrungi para kawula muda.
Seperti di Surabaya, terdapat tiga Grupo Capoeira. Mereka adalah Capoeira Vadiar Surabaya, Escola Cultural Zungu, dan Capoeira Rodas De Rua.
Prasid Junaedi (22), salah satu anggota kelompok Capoeira Vadiar Surabaya mengaku lebih menyukai beladiri berseni ini dibanding dengan beladiri lainnya. Hal itu disebabkan banyak yang bisa dipelajari dalam Capoeira selain beladiri. “Capoeira paling asik dari yang lain, asiknya selain belajar beladiri kita juga belajar musik, akrobatik, bahasa, dan budaya Brazil”.
Menurut Prasid, ada 15 tingkat dalam Capoeira yang harus dilalui para capoerista, sebutan untuk pemain Capoeira. Tingkat pertama disebut alunos 1 atau pemula dalam bahasa Indonesia, sedangkan tingkat yang paling tinggi disebut mestre. Capoerista yang masih pada alunos 1 akan belajar mulai dari gerakan paling dasar yang disebut ginga, tambah pria yang sudah sejak 2005 lalu bergabung dengan Capoeira Vadiar Surabaya ini.
Ada banyak gerakan dalam Capoeira, seperti ginga, au, hole, esquifa, meilua, quisada, dan masih banyak lagi. Ketika melihat para capoerista berlatih, muncul sebuah pertanyaan. Apakah Capoeira sama dengan Break Dance? Menurut penuturan Prasid, keduanya sungguh berbeda. Dari jenis musik, Capoeira menggunakan musik tradisional Brazil, sedangkan Break Dance menggunakan musik beraliran HipHop. Dia juga menambahka, gerakan-gerakan dalam Capoeira mengalir dan tidak hanya pada satu inti, sedangkan Break Dance lebih cenderung ditempat.
Ketika latihan, ada sesi Roda (baca: Hoda). Saat itu, capoerista berkumpul melingkar dan bernyanyi lagu khusus. Salah satu atau beberapa orang dari mereka juga akan memainkan alat musik khas Brasil, seperti tamborin yang disebut pandeiro dan berimbau, instrumen yang bentuknya seperti busur panah, serta atabaque.
Lagu-lagu dalam Capoeira juga wajib dipelajari. Karena setiap lagu memiliki pesannya masing-masing. Contohnya lagu yang berjudul Paranauê yang sering dinyanyikan ketika Roda. Menurut Prasid, Paranauê berarti mengalir, sedangkan Parana adalah nama salah satu sungai di Brazil. “Ketika lagu Paranoe dinyanyikan, diharapkan capoerista yang sedang main Roda bisa mengalir seperti sungai Parana”, tambahnya. Tidak hanya kisah lagu Paranoe saja. Lagu-lagu yang lain pun memiliki kisah. Ada lagu yang mengisahkan tentang seorang wanita, tentang nelayan, dan ada juga yang mengisahkan tentang Tuhan.
Selain itu, dalam Capoeira juga dipelajari filosofi-filosofi Capoeira. Salah satu contoh filosofinya mengatakan bahwa semakin hebat seorang capoerista, jangan memperlihatkan kemampuannya. Itu artinya, seorang capoeirista tidak boleh sombong. Mereka harus menghormati orang-orang dan menghindari permusuhan.

Tagged:

2 comments:

  1. Capoeira itu bagaikan padi.. Semakin besar dia.. semakin Tertunduk.. :D
    Saya sebagai Capoeira Alegria bogor, berterima kasih untuk anda..
    Lutanossa!!

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^