10 January 2010

Tidak seperti biasanya, pagi ini hujan turun begitu deras. Mungkin langit tau, kalau hatiku sedang menangis, dan dia mewakili tangisanku. “Terimakasih hujan, kau datang.” :D

Aku menatap lurus-lurus keluar jendela kamarku. Titik-titik hujan itu turun dengan bebas, tanpa ada yang menggantungnya dari atas. Awan mendung melepasnya tanpa ingin menariknya kembali ke atas.
Andai rasa ini juga bisa begitu. Andai rasa ini juga bisa kulepas bebas dan tidak akan pernah ingin terus kusimpan. Tapi rasa ini bukan air hujan. Rasa ini adalah cinta. Dan cinta ini tidak menyelinap dan masuk ke dalam hatiku begitu saja. Namun bertahap dan menguat. Entah apa yang membuatnya begitu betah berada di dalam sini. Padahal seseorang itu tidak pernah menginginkan cinta ini ada, hanya aku yang menginginkannya tetap hadir. Harusnya aku cepat-cepat membuangnya jauh atau menguburnya dalam-dalam.

Tak seorang pun yang memaksaku untuk terus menyimpan cinta ini, tapi cinta ini yang seakan lebih memilih untuk terus bernaung di dalam hatiku. Aku biarkan dia terlelap di sini, meski aku tau setiap dia terbangun, aku akan merasa kesakitan yang begitu dasyat, sampai aku sendiri tidak tau bagaimana cara menghilangkannya. Aku tau rasa sakit ini muncul karena luka yang aku tidak pernah tau bagaimana cara mengobatinya, dan aku hanya bertahan dengan tangisan.

beberapa waktu aku bertahan dalam kondisi yang seperti ini. Terbersit keinginan untuk pergi dari kondisi yang seperti ini, tapi selangkah aku maju untuk pergi, tetap saja aku kembali pada kondisi yang sama. Aku seperti dalam kubangan, dan aku tidak bisa keluar dari situ.

Tetapi wahai kau yang jauh di sana, percayalah, aku selalu berusaha melepas bebas rasa ini seperti air hujan yang turun dari langit, aku selalu berusaha keluar dari kubangan dengan caraku sendiri. Karena aku juga ingin berlari, terbang, dan menari.

Bebaskan juga dirimu, gerakmu, ucapmu, khayalmu, dengarmu, pandanganmu, pikirmu, jangan terbatasi karena kau tau rasaku ada. Karena bahagiamu sama dengan bahagiaku.

"Kau tau?? sesakit apapun aku, aku selalu baik-baik saja."

“Karena kau terlalu baik, dan aku terlalu egois”




Sidoarjo, 27 Desember 2009 (8.14 am)

Tagged:

2 comments:

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^