Pada
akhirnya semua juga akan pergi. Tinggal, sebagai yang ditinggalkan atau yang
meninggalkan. Manusia adalah makhluk yang tidak tahu apa-apa, namun selalu
menduga-duga, dan sering melakukan pembenaran atas dugaannya
sendiri. Seperti engkau dan aku, kini.
Semua tentang senja, tentang malam, tentang kabut di pagi hari, tentang hari-hari yang tak menarik tertulis lengkap di sini. Aku selalu berharap dimanapun kamu berada bisa membacanya, bagaimana aku setelah kamu pergi. Bagaimana engkau setelah pergi.
Apakah kita akan berada pada satu waktu yang sama lagi?
Bercerita banyak hal dengan segudang canda tawa. Atau, rajukan-rajuakan kecilku yang terkadang mengusikmu untuk membelai lembut pipiku. Memeluk pundakku. Katamu, agar aku tenang.
Aku akan rindu pada setiap setiap jejak yang pernah kita tinggalkan. Pada setiap detik yang pernah kita lewati. Pada setiap larik napas yang kita hembuskan.
Kau mengajarkan padaku banyak pemahaman baik. Kau sederhana. Dan kesederhanaan itu yang telah membuatku lupa untuk menjejak tanah, terhuyung bersama angin, hanyut bersama ombak, kemudian terkapar hanya pada sebuah mimpi...
yang akan lenyap ketika pagi menjelang.
Semoga kau bukan sekedar mimpi. Semoga kisah kita bukan sekedar mimpi...
Amin
Senja... oh senja...
ReplyDeletesemoga bukan sekedar mimpi...
senja akan selalu hadir tepat pada waktunya..
semoga dia bukan seperti senja, yang selalu datang dan pergi
baca postingan ini sambil mendengar backsoudnya jadi berasa gimanaaa gitu :)
ReplyDeletedan semoga kisahnya tidak sekedar mimpi, kita tidak tahu keajaiban dan keindahan takdir itu.
Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
ReplyDeletetetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D
Dengan harapan, kita masih bisa disebut manusia :))
ReplyDeleterajuakan <= salah ketik kayaknya mbak ya :)
Lama tak mampir kesini, sepertinya semakin handal saja mbak meramunya.hhe