07 October 2012


Kelahiran, suatu kejadian yang selalu ditunggu-tunggu.

Istri, hatinya buncah ketika mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung beberapa minggu. Seketika mengabarkan berita gembira ini pada sang suami yang tengah penat dengan setumpuk pekerjaannya. Kemudian hatinya juga ikut membuncah karena kabar ada calon bayi dalam perut istrinya, dan seketika pekerjaan menjadi hal yang sangat menyenangkan dan harus segera terselesaiakan agar cepat bertemu istrinya untuk mengantarkan ke dokter kandungan.

Satu bulan, dua bulan, tiga bulan, dengan sangat hati-hati sang istri menjaga kandungannya sekuat tenaga agar tetap sehat. Memilih makanan yang bergizi demi sang jabang bayi agar anaknya tumbuh dengan baik di dalam perut. Setiap pagi sang suami mengelus perut sang istri yang kian hari kian membesar. “Nak, cepat lahir ya. Trus temani ayah nonton bola.” Sang istri tidak terima, memasang wajah manja. “Jangan y nak, jangan nonton bola. Nanti baca buku aja sama ibu.” Keduanya tertawa, buncah lagi satu kebahagiaan ditiap pagi bersama anak yang masih dalam kandungan.

Mendekati bulan kesembilan, sang istri semakin hati-hati menjaga kandungannya, sementara sang ayah semakin giat bekerja demi menyambut kelahiran sang anak tercinta. Betapa orangtua selalu menanti anaknya.

Hari H telah tiba, sang suami tergopoh-gopoh membawa istrinya ke rumah sakit bersalin. Mencari dokter terbaik dan kamar bersalin terbaik demi proses kelahiran anaknya. Ruangan lengkap dengan pendingin pun tak kuasa menahan keringat yang merembes pelan.

“AAaaa..” Satu jeritan yang terdengar dari sang istri, maka satu larik doa dari sang suami,  “Ya Allah, lindungilah istri dan anakku.” Satu jeritan lagi terdengar, satu larik doa lagi terucap, “Ya Allah, mudahkanlah segala urusan ini. Engkau adalah Maha segalanya, maka mudahkanlah proses kelahiran ini.” Satu jeritan lebih keras lagi terdengar, satu doa lagi terucap, “Ya Allah, hanya kepada-Mu aku memohon, hanya kepada-Mu aku meminta perlindungan. Ijinkan aku untuk selalu bersama anak dan istriku, mencintai mereka, dan menyayangi mereka karena-Mu, ya Rabb.”

“Owekkkk” satu tangisan keras terdengar. Semua yang menunggu di luar ruangan bersalin sontak berdiri. Sang suami, hanya dengan satu tangisan keras saja, dia tersungkur, bersujud, mengucapkan beribu-ribu syukur atas kelahiran anaknya. Tak hanya hatinya saja yang buncah dengan bermilyar kebahagiaan, tapi kini airmatanya deras mensyukuri apa yang barusaja Allah berikan padanya.

***

Itu hanya ilustrasi. Betapa orangtua selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mulai dari kita belum lahir, hingga kita dewasa. Dan setelah kita dewasa, seperti nya jarang untuk melakukan yang terbaik untuk orangtua kita.

Untuk kalian yang kemarin, hari ini, atau entah kapan diwaktu yang lalu, yang sampai hari ini masih menyimpan marah pada orangtua kalian, yang sampai hari ini masih suka membantah, tidak sengaja berkata kasar, maka hentikan. Berkatalah yang lembut pada orangtua kita. Karena jika ada pemutar masa lalu yang bisa membawa kalian pada hari kelahiran kalian, pada saat-saat ketika kita masih kecil, belum bisa apa-apa, orangtua kita yang selalu berada disisi kita. Sebisa mungkin melindungi kita, dari gigitan nyamuk terkecil sekali pun.

Hari ini, sudahkah kita mengatakan sayang pada orangtua kita?

***

Dan tanggal 4 Oktober lalu, kakak saya resmi menjadi seorang ayah, dan istrinya resmi menjadi seorang ibu, kemudian saya resmi juga menjadi seorang tante.

Untuk keponakan tersayang, tante doakan semoga kamu menjadi anak yang sholehah ya, berbakti pada orangtua, berguna untuk Negara dan agama, dan bermanfaat untuk orang disekitarnya. Aminnn

"Selamat ya Mas Ronggo Alit dan Mbak Hesty"

(Ayah - Anak - Ibu)

Tagged: , ,

5 comments:

  1. Subhanallah renungan yang baik Ratri...
    Kangen sama tulisanmu yg seperti ini
    tetep berkarya ya...
    Selamat buat Mas Ronggo Alit dan Mbak Hesty, semoga bisa menjaga amanah dengan baik..
    selamat juga buat Tante Ratri..

    jangan berhenti berkarya ya...

    ReplyDelete
  2. Jadi sedih, soalnya udah lama gak bilang sayang sama ibu,,, hhuuhuhuh
    bdw dedek bayinya unyu banget hehehe :)

    ReplyDelete
  3. Selamat sore sahabat.
    Terima kasih atas artikelnya yang menarik dan inspiratif

    Jangan lupa mengikuti kontes Unggulan Indonesia Bersatu lho ya. Klik saja : http://tamanblogger.com/blogging/konteskuis/kontes-unggulan-indonesia-bersatu-cara-mencegah-dan-menanggulangi-tawuran

    Terima kasih.

    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  4. Selamat atas kelahiran keponakannya.... semoga menjadi anak yang sholehah.

    Salam kenal mbak...
    Saya juga mau promo GA saya aah.. (ikut2 pakde)

    http://niken-bundalahfy.blogspot.com/2012/09/lovely-little-garden-first-give-away.html

    ReplyDelete
  5. sampaikan ucapan selamatku buat mas alit dan mbak hesty ya gend.. semoga si kecil sehat selalu dan tumbuh menjadi anak yang berbakti pada orang tua, agama dan negara :)
    aamiin...

    *jadi mupeng punya baby. hahahaha...

    ReplyDelete

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^