25 July 2011


Lihatlah! Malam ini aku datang ke perayaan terindah milikmu. Kau terlihat begitu cantik dengan kebaya putih yang membungkus tubuh mungilmu. Dari jauh, dari singgasana itu, kau tersenyum padaku. Kau nampak bahagia. Kau tau? aku juga bahagia atas bahagiamu. Seperti kataku dulu, kita tak akan bisa bersatu. Seperti halnya sebatang rokok dengan sebotol yogurt. Jauh berbeda. Aku senang kau patuh pada orangtuamu. Kalian pasangan serasi dengan derajat yang sama. Tidak sepertiku.

“Selamat ya!” kataku seraya tersenyum menjabat tanganmu.


*dari sudut lain…


Lihatlah! Malam ini kau datang dengan langkah ringan ke perhelatan yang tak pernah aku inginkan. Kau terlihat begitu tenang dengan jas hitam melapisi kemeja putih yang kau kenakan. Dari jauh, di antara para tamu, kau tersenyum padaku. Kau nampak bahagia atas takdirku. Taukah kau? aku tidak begitu. Kini teori sebatang rokok dan sebotol yogurt milikmu menyata. Tapi harusnya kau tahu, bukan kekayaan yang kuinginkan, tapi kenyamanan. Seperti dirimu ketika di sampingku.

“Terimakasih!” jawabku sedih menerima ucapan selamat darimu.




*Mengalun sebuah lagu:

“Sesungguhnya hatiku ingin menahanmu”
“Kamu jangan pergi, kamu jangan pergi”
“Sesungguhnya jiwaku bisa gila jika hidup tanpamu”
“Aku terlalu mencintaimu”

(Project Pop – Bohong)

Tagged: , , ,

2 comments:

Monggo berkomentar, ditunggu lho.. ^_^